Kamis, 14 Mei 2009

Jangan Menunda-nunda Beramal

Mungkin kita sering mendengar orang mengatakan:
“Mumpung masih muda kita puas-puaskan berbuat maksiat, gampang kalau sudah tua kita sadar.”

Sungguh betapa kejinya ucapan ini. Apakah dia tahu kalau umurnya akan panjang ? Kalau seandainya dia ditakdirkan panjang, apa ada jaminan dia akan sadar ? Atau justru akan bertambah kesesatannya ?! Allah berfirman yang artinya:

“Dan tiada yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
(QS. Luqman: 34)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
“Sesungguhnya angan-angan adalah modal utama orang-orang yang bangkrut.”
(Ma’alim fi Thariqi ‘Ilmi hal. 32)

“Apabila engkau berada di waktu sore janganlah menunggu (menunda beramal) di waktu pagi. Dan jika berada di waktu pagi , janganlah menunda (beramal) di waktu sore. Gunakanlah masa sehatmu untuk masa sakitmu dan kesempatan hidupmu untuk saat kematianmu.”
(HR. Al-Bukhari no. 6416)

Selagi kesempatan masih diberikan, jangan menunda-nunda lagi. Akankah seseorang menunda hingga apabila ajal menjemput, betis bertaut dengan betis, sementara lisanpun telah kaku dan tubuh tidak bisa lagi digerakkan ? Dan ia pun menyesali umur yang telah dilalui tanpa bekal untuk suatu kehidupan yang panjang ?! Allah berfirman menjelaskan penyesalan orang-orang kafir ketika datang kematian.
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata: ‘Ya Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap apa yang telah aku tinggalkan. ‘Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja.”
(QS. Al-Mu’minun: 99-100)

Anugerah-Nya yang Terabaikan

Ada sebagian kaum muslimin yang masih berprinsip, baru akan memperbanyak ibadah atau mendekatkan diri kepada Allah setelah senja, setelah pensiun, atau prna tugas. Padahal pada usia berapa kita mati, kita tidak pernah mengetahuinya.

Orang yang akan melakukan perjalanan jauh pasti akan menyiapkan perbekalan yang cukup. Lihatlah misalnya orang yang hendak menunaikan ibadah haji. Terkadang ia mengumpulkan harta dan perbekalan sekian tahun lamanya. Padahal itu berlangsung sebentar, hanya beberapa hari saja. Maka mengapa untuk suatu perjalanan yang tidak pernah ada akhirnya –yakni perjalanan akhirat- kita tidak berbekal diri dengan ketaatan ?! Padahal kita yakin bahwa kehidupan dunia hanyalah bagaikan tempat penyeberangan untuk sampai kehidupan yang kekal nan abadi yaitu kehidupan akhirat. Di mana manusia terbagi menjadi: ashabul jannah (penghuni surga) dan ashabul jahim (penghuni neraka).

Itulah hakikat perjalananmanusiaa di dunia ini. Maka sudah semestinya kita mengisi waktu dna sisa umur yang ada dengan berbekal amal kebaikan untuk menghadapi kehidupan yang panjang. Allah berfirman yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Hasyr’: 18)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
“Hisablah diri kalian sebelum dihisab, perhatikanlah apa yang sudah kalian simpan dari amal shalih untuk hari kebangkitan serta (yang akan) dipaparkan kepada Rabb kalian.”
(Taisir Al-‘Aliyil Qadir, 4/339)

Umur Bukan Pemberian Cuma-Cuma
Waktu adalah sesuatu yang terpenting untuk diperhatikan. Jika ia berlalu tak akan kembali. Setiap hari dari waktu kta berlalu, berarti ajal semakin dekat. Umur merupakan nikmat yang seseorang akan ditanya tentangnya. Nabi bersabda yang artinya:

“Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).”
(HR. At-Tirmidzi dari jalan Ibnu Mas’ud radliyallahu anha. Lihat Ash-Shahihah, no. 946)

Ijtihad


Ijtihad secara bahasa berarti mengerahkan kesungguhan untuk memecahkan sesuatu perkara. Secara istilah artinya mengerahkan kesungguhan untuk menemukan hukum syar'i.

Orang yang melakukan iitihad dipersyaratkan beberapa hal, di antaranya:

1. Mengetahui dalil-dalil syar'i yang dibutuhkan dalam berijtihad seperti ayat-ayat hukum dan hadits-haditsnya.

2. Mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan keshahihan hadits dan kedhaifannya, seperti mengetahui sanad dan para periwayat hadits dan lain-lain.

3. Mengetahui nasikh-mansukh dan perkara-perkara yang telah menjadi ijma' (kesepakatan ulama), sehingga dia tidak berhukum dengan apa yang telah mansukh (dihapus nya) atau menyelisihi ijma'.

4. Mengetahui dalil-dalil yang sifatnya takhsis, taqyid atau yang semisalnya, lalu bisa menyelaraskannya dengan ketentuan asal yang menjadi pokok permasalahan.

5. Mengetahui ilmu bahasa, ushul fikih, dalil-dalil yang mempunyai hubungan umum-khusus, mutlak-muqayyad, mujmal-mubayyan, dan yang semisalnya sehingga akurat dalam menetapkan hukum.

6. Mempunyai kemampuan beristimbat (mengambil kesimpulan) hukum-hukum dari dalil-dalilnya.

Ijtihad terus berlaku sampai kapan pun dan keberadaannya termasuk dalam bagian ilmu atau pembahasan masalah ilmiah. Perlu dicatat bahwa seorang mujtahid harus berusaha mengerahkan kesungguhannya dalam mencari kebenaran untuk kemudian berhukum dengannya. Seseorang yang berijtihad kalau benar mendapatkan dua pahala; pahala karena dia telah berijtihad dan pahala atas kebenaran ijtihadnya, karena ketika dia benar ijtihadnya berarti telah memperlihatkan kebenaran itu dan memungkinkan orang mengamalkannya, dan kalau dia salah, maka dia mendapat satu pahala dan kesalahan ijtihadnya itu diampuni, karena sabda Nabi: Apabila seorang hakim menetapkan hukum dengan cara berijitihad dan temyata benar, maka dia mendapat dua pahala dan apabila dia ternyata salah, maka dia mendapat satu pahala. (HR. Bukhari dan Muslim)

Taklid
Apabila ada satu perkara tidak jelas hukumnya bagi seseorang, wajib baginya tawaquf (mendiamkannya) dan dia boleh taklid karena mau tidak mau dia harus begitu. Allahazza wa jalla berfirman, Bertanyalah kalian kepada orang yang memiliki i1mu, jika kalian tidak mengetahui. (An Nahl: 43)

Oleh karena itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, Sikap taklid kedudukannya sama seperti makan bangkai. Oleh karena itu, apabila seseorang mampu menetapkan hukum dari dalil-dalil yang ada, tidak halal baginya bertaklid.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam Nuniyah:

Ilmu itu mengetahui petunjuk dengan dalil
Tidaklah sama antara ilmu dan taklid

Taklid boleh dilakukan pada dua tempat

1. Orang awam yang tidak mampu menetapkan hukum sendiri dibolehkan untuk taklid. Dasarnya firman Allah: Bertanyalah kalian kepada orang yang memiliki ilmu pengetahuan, jika kalian tidak mengetahui. (QS. An Nahl: 43)

Diutamakan bertaklid kepada orang yang berilmu dan wara' (bisa menjaga diri dari perkara-perkara yang akan menjurus kepada hal-hal yang diharamkan. Ed.). Apabila didapati ada dua orang yang sama dalam keilmuannya, maka yang dipilih yang paling baik akhlaknya.

2. Seorang mujtahid yang menemukan perkara baru yang harus segera diputuskan, yang tidak mungkin dia menelitinya, maka pada saat itu dia boleh taklid.

Jenis-Jenis Taklid
Taklid itu ada dua macam, yaitu taklid umum clan taklid khusus.

A. Taklid Umum
Taklid umum ialah berpegang dengan madzhab tertentu dalam semua perkara agamanya, karena ketidakmampuannya menetapkan hukum sendiri.

Dalam masalah tersebut ulama berselisih pendapat. Di antara mereka ada yang berpendapat wajib taklid seperti itu, karena merupakan kesulitan besar bagi kalangan mutaakhirin bila mereka dituntut untuk berijtihad. Di antara mereka ada yang berpendapat haram taklid seperti itu, karena hal itu sama saja dengan berhukum secara tetap kepada seseorang selain Nabi .

Syaikhul Islam Ibnu Taimiya rahimahullah berkata, “Pendapat yang mewajibkan taat kepada selain Nabi dalam setiap perintah dan larangannya menyelisihi ijma' ulama. Adapun kalau sekadar membolehkan, dalam hal ini para ulama berbeda perndapat”

B. Taklid Khusus
Taklid khusus ialah mengambil pendapat tertentu dalam perkara-perkara tertentu. Hal ini diperbolehkan apabila seseorang tidak mampu menetapkan kebenaran dengan cara berijtihad sendiri, baik karena tidak mampu sama sekali atau dia mampu tetapi dalam keadaan tertentu mengalami kesulitan besar.

Kumpulan Artikel Elektronik

(media@isnet.org)

Komite Media menyediakan acuan keislaman secara online, termasuk didalamnya adalah kumpulan terjemah al-Quranul Karim dalam situs ini. Kumpulan terjemah al-Quran dalam bahasa Indonesia ini merupakan versi online dari terjemah al-Quran yang ada di Indonesia antara lain terjemahan dari Departemen Agama dan terjemahan dari Disbintalad TNI Angkatan Darat. Selain terjemah al-Quran dalam situs ini akan ditayangkan pula tafsir-tafsir terkenal yang telah beredar bukunya di pelosok Indonesia.

Versi online dalam situs Komite Media Isnet ini bukan merupakan kerjasama resmi dengan departemen maupun lembaga yang telah disebutkan di atas. Versi online ini merupakan upaya untuk menyediakan acuan terjemah al-Quran dalam bahasa Indonesia untuk komunitas pengguna internet.

Dalam mengalihragamkan dari bentuk buku cetak menjadi bentuk online, kami, Komite Media Isnet, berusaha untuk seteliti mungkin, namun keterbatasan kami sebagai manusia, sangat mungkin dalam versi online ini masih terdapat beberapa kesalahan. Mohon masukan anda semua mengenai koleksi al-Quran dalam situs ini.

Wanita dalam Islam


Articles of Islam from other sites

Faham Kemahdian

Islam


Pendapat Mutakhir


Gaji dan Upah adalah Harta Pendapatan
Mencari Pendapat yang Lebih Kuat tentang Zakat Profesi
Kelemahan Hadis-hadis tentang Ketentuan Setahun
Hadis dari Ali
Hadis dari Ibnu Umar
Hadis dari Anas
Hadis dari Aisyah
Hadis-hadis Tentang "Harta Penghasilan"
Ketidak-sepakatan para Sahabat dan Tabi'in dan Sesudahnya
tentang Harta Benda Hasil Usaha
Harta Penghasilan Menurut para Sahabat dan Tabi'in
1. Ibnu Abbas
2. Ibnu Mas'ud
3. Mu'awiyah
4. Umar bin Abdul Aziz
Para Ulama Fikih Lain dan Kalangan Tabi'in dan Lainnya
Perbedaan Mazhab Empat dalam Masalah Harta Penghasilan
Memilih Pendapat yang Lebih Kuat tentang Pengeluaran Zakat
Pendapat Masa Kini
NISAB MATA PENGHASILAN DAN PROFESI
Tinggal Satu Persoalan lagi
Bagaimana Cara Pengeluaran Zakat Harta Penghasilan?
Pengeluaran Zakat Pendapatan dan Gaji Bersih
Perhatian
BESAR ZAKAT PENGHASILAN DAN SEJENISNYA

Merasa aman dari ancaman Allah

Allah Ta'ala berfirman,
Hingga ketika mereka bersenang-senang dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka sekonyong-konyong. (Al-An'am: 44)

Maksudnya, siksa Kami akan menimpa mereka dengan cara yang tidak mereka sadari. Hasan berkata, Barangsiapa diberi kemudahan (rizki) oleh Allah sedangkan ia tidak menganggap bahwa dengan itu Allah mengancamnya maka orang tersebut tidak punya pikiran. Dan barangsiapa dipersempit (rizkinya) namun ia tidak menganggapnya bahwa Allah memperhatikannya maka orang itu tidak punya akal. Kemudian ia membaca firman Allah,

Hingga ketika mereka bersenang-senang dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka sekonyong-konyong. Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa (Al-An'am: 44)

Hasan mengatakan, Makar terhadap kaum artinya, demi Tuhan-Nya Ka'bah, semua kebutuhan dicukupi lalu mereka disiksa.

`Uqbah bin Amir Radhiyallahu Anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kamu melihat Allah memberikan kepada seorang hamba semua yang disukainya padahal ia tetap berada dalam kemaksiatan. Hal itu merupakan bentuk isdjraj baginya. Lalu beliau membaca ayat tersebut, Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa (Al-An'am: 44).

Al-Iblas artinya putus harapan untuk selamat pada saat ditimpa bencana. Ibnu Abbas berkata, Mereka berputus asa dari segala kebaikan.

Sedangkan Zajjaj berkata, Al-Mublis adalah orang yang sangat menyesal dan berputus ada serta sedih.

Dalam atsar disebutkan bahwa ketika Iblis mempunyai makar saat itu masih menjadi bagian dari malaikat segeralah Jibril dan Mikail menangis dan Allah bertanya, 'Apa yang membuat kalian berdua menangis? Mereka berdua menjawab, Ya Rabb, kami tidak merasa aman dari makar-Mu. Lalu Allah berfirman, Demikianlah semestinya kalian, janganlah kalian merasa aman dari makar-Ku.

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam sendiri sering mengucapkan, “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, kokohkan hati kami dalam agama-Mu! Ada yang bertanya, Wahai Rasulullah, apakah engkau mengkhawatirkan kami? Beliau menjawab, 'Sesungguhnya hati itu berada di dua jari dari jari-jari Arrahman, Dia membolak-balikkan sekehendak-Nya. (Diriwayatkan Tirmidzi dari hadits Anas bin Malik)

Dalam hadits shahih, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ”Sesungguhnya seseorang mengamalkan amal ahli surga hingga jarak antara dirinya dengan surga tinggal sehasta. Namun ia telah didahului kitab (ketentuan-Nya) lalu ia mengamalkan amalan ahli neraka dan ia pun memasukinya. (Diriwayatkan Bukhari dari hadits Abu Hurairah).

Di dalam Shahih Bukhari dari Sahl bin Sa'ad As-Sa'idi Radhiyallahu Anhu bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya seseorang mengamalkan amalan ahli neraka dan ia termasuk ahli surga. Juga ada orang yang mengamalkan amalan ahli surga padahal ia termasuk ahli neraka. Sesungguhnya semua amal tergantung akhirnya''

Di dalam kitab suci-Nya Allah menceritakan kisah Bal'am, yakni dicabutnya keimanan setelah adanya ilmu dan makrifat. Demikian pula kisah Barsesa, seorang pendeta yang meninggal sebagai orang kafir.

Dikisahkan bahwa di Mesir terdapat seseorang yang aktif di masjid untuk adzan dan shalat. Pada diri orang tersebut terdapat kharisma ibadah dan cahaya ketaatan. Pada suatu hari ia naik ke atas menara untuk adzan sebagaimana biasa. Di bawah menara itu terdapat sebuah rumah milik orang Nashrani dzimmi (yang dilindungi negara Islam). Orang tersebut melihat ke rumah dan nampak seorang gadis anak orang Nashrani itu, gadis itu cantik sekali. Orang itu tergoda olehnya dan tidak jadi adzan, ia turun menemuinya, gadis itu bertanya,
Ada apa dan apa yang kamu inginkan?
Kamu yang aku inginkan, jawabnya.
Aku tidak mau menurutimu melakukan yang tidak benar.
Aku akan menikahimu.
Kamu seorang Muslim sedang ayahku tidak akan menikahkan aku denganmu.
Aku masuk Kristen, katanya.
Jika kamu melakukan itu, aku mau.
Lalu orang itu masuk Kristen demi menikahi gadis itu dan tinggal di rumah itu bersama keluarga Nashrani. Pada hari itu juga ia naik ke atap rumah kemudian jatuh dan meninggal dunia. Ia tidak berbahagia dengan agamanya dan tidak dapat menikmati gadis itu. Kita berlindung kepada Allah dari makar-Nya dan dari su'ul-khatimah.

Salim meriwayatkan dari Abdullah bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sering bersumpah dengan kata-kata, “Tidak, demi Dzat yang membolak-balikkan hatil (Diriwayatkan Bukhari).

Artinya, cepat sekali Allah membalikkan hati bahkan lebih cepat dari tiupan angin dalam membalikkan sifat-sifat yang bertentangan. Misalnya, menerima dan menolak, menginginkan dan membenci, juga sifat-sifat lainnya.

Di dalam Al-Quran Allah berfirman,
Dan ketahuilah bahwa Allah menjadi penghalang antara seseorang dengan
hatinya. (Al-Anfal: 24).

Mujahid berkata, Maksudnya, Allah menjadi hijab antara seseorang dengan akalnya hingga ia tidak tahu apa yang diperbuat oleh jari-jarinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat peringatan bagi orang yang mempunyai hati. (Qaaf: 37).

Maksudnya, orang yang mempunyai akal.
Thabari berpendapat bahwa ayat tersebut merupakan berita dari Allah Ta'ala bahwa Dia lebih berhak atas kepemilikan hati para hamba daripada mereka sendiri. Bahwa Allah juga bisa menjadi hijab antara mereka dengan hati itu hingga seseorang tidak tahu apa-apa kecuali dengan kehendak Allah Azza wa Jalla.

Aisyah Radhiyallahu’anha berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sering mengucapkan, “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku untuk mentaati-Mu'.Aku bertanya,'Wahai Rasulullah, Engkau sering sekali berdoa demikian, apakah Engkau khawatir?' Beliau menjawab, Apakah yang membuatku merasa aman wahai Aisyah, sedangkan hati para hamba ada di antara dua jari di antara jari jari Arrahman, Dia membolak-balikkannya sekehendak-Nya. Jika Dia ingin membalikkan hati seorang hamba Dia mampu melakukannya'

Jika memang hidayah itu sesuatu yang jelas maka istiqamah itu tergantung kepada kehendak-Nya dan nasib akhir adalah misteri sedangkan kehendak-Nya tiada terkalahkan. Maka janganlah Anda merasa bangga dengan iman, amal, shalat, puasa, dan semua amal perbuatan Anda yang jika memang Anda yang melakukan, sesungguhnya itu adalah ciptaan Tuhan Anda dan karunia-Nya yang dilimpahkan-Nya kepada Anda. Walaupun Anda membanggakan dengan itu semua, pada hakikatnya Anda telah membanggakan sesuatu yang bukan milik Anda. Bisa saja Dia merenggutnya dari Anda, maka hati Anda kembali kosong dari kebaikan sebagaimana rongga perut keledai.

Betapa banyak kebun yang kemarin bunga-bunganya rimbun bermekaran, namun pagi hari ini bunga-bunga itu kering dan berguguran karena diterpa angin topan. Demikian pula seorang hamba, kemarin hatinya dipenuhi ketaatan kepada Allah, bersinar dan sejahtera. Namun pada pagi ini ia menjadi gelap dan sakit. Itu merupakan takdir dari Yang Maha Perkasa dan Maha Agung.

Wahai anak Adam, pena-pena pencatat berlari namun Anda lalai tiada menyadari. Wahai anak Adam, tinggalkan semua nyanyian dan kecapi, tinggalkan rumah-rumah dan pondok asri. Tinggalkan perpacuan di negeri ini hingga Anda melihat apa yang dilakukan takdir terhadap dirimu!

Anugerah-Nya yang Terabaikan





Ada sebagian kaum muslimin yang masih berprinsip, baru akan memperbanyak ibadah atau mendekatkan diri kepada Allah setelah senja, setelah pensiun, atau prna tugas. Padahal pada usia berapa kita mati, kita tidak pernah mengetahuinya.

Orang yang akan melakukan perjalanan jauh pasti akan menyiapkan perbekalan yang cukup. Lihatlah misalnya orang yang hendak menunaikan ibadah haji. Terkadang ia mengumpulkan harta dan perbekalan sekian tahun lamanya. Padahal itu berlangsung sebentar, hanya beberapa hari saja. Maka mengapa untuk suatu perjalanan yang tidak pernah ada akhirnya –yakni perjalanan akhirat- kita tidak berbekal diri dengan ketaatan ?! Padahal kita yakin bahwa kehidupan dunia hanyalah bagaikan tempat penyeberangan untuk sampai kehidupan yang kekal nan abadi yaitu kehidupan akhirat. Di mana manusia terbagi menjadi: ashabul jannah (penghuni surga) dan ashabul jahim (penghuni neraka).

Itulah hakikat perjalananmanusiaa di dunia ini. Maka sudah semestinya kita mengisi waktu dna sisa umur yang ada dengan berbekal amal kebaikan untuk menghadapi kehidupan yang panjang. Allah berfirman yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Hasyr’: 18)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
“Hisablah diri kalian sebelum dihisab, perhatikanlah apa yang sudah kalian simpan dari amal shalih untuk hari kebangkitan serta (yang akan) dipaparkan kepada Rabb kalian.”
(Taisir Al-‘Aliyil Qadir, 4/339)

Umur Bukan Pemberian Cuma-Cuma
Waktu adalah sesuatu yang terpenting untuk diperhatikan. Jika ia berlalu tak akan kembali. Setiap hari dari waktu kta berlalu, berarti ajal semakin dekat. Umur merupakan nikmat yang seseorang akan ditanya tentangnya. Nabi bersabda yang artinya:

“Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).”
(HR. At-Tirmidzi dari jalan Ibnu Mas’ud radliyallahu anha. Lihat Ash-Shahihah, no. 946)


Jangan Menunda-nunda Beramal
Mungkin kita sering mendengar orang mengatakan:
“Mumpung masih muda kita puas-puaskan berbuat maksiat, gampang kalau sudah tua kita sadar.”

Sungguh betapa kejinya ucapan ini. Apakah dia tahu kalau umurnya akan panjang ? Kalau seandainya dia ditakdirkan panjang, apa ada jaminan dia akan sadar ? Atau justru akan bertambah kesesatannya ?! Allah berfirman yang artinya:

“Dan tiada yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
(QS. Luqman: 34)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
“Sesungguhnya angan-angan adalah modal utama orang-orang yang bangkrut.”
(Ma’alim fi Thariqi ‘Ilmi hal. 32)

“Apabila engkau berada di waktu sore janganlah menunggu (menunda beramal) di waktu pagi. Dan jika berada di waktu pagi , janganlah menunda (beramal) di waktu sore. Gunakanlah masa sehatmu untuk masa sakitmu dan kesempatan hidupmu untuk saat kematianmu.”
(HR. Al-Bukhari no. 6416)

Selagi kesempatan masih diberikan, jangan menunda-nunda lagi. Akankah seseorang menunda hingga apabila ajal menjemput, betis bertaut dengan betis, sementara lisanpun telah kaku dan tubuh tidak bisa lagi digerakkan ? Dan ia pun menyesali umur yang telah dilalui tanpa bekal untuk suatu kehidupan yang panjang ?! Allah berfirman menjelaskan penyesalan orang-orang kafir ketika datang kematian.
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata: ‘Ya Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap apa yang telah aku tinggalkan. ‘Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja.”
(QS. Al-Mu’minun: 99-100)

Umur Umat Ini
Allah telah menakdirkan bahwa umur umat ini tidak sepanjang umur umat terdahulu. Yang demikian mengandung hikmah yang terkadang tidak diketahui oleh hamba. Nabi bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari sahabat Abu Hurairah:
“Umur-umur umatku antara 60 hingga 70, dan sedikit dari mereka yang melebihi itu.”
(Dihasankan sanadnya oleh Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari, 11/240)

Maksud dari hadits ini adalah bahwa keumuman ajal umat ini antara umur 60 hingga 70 tahun. Dengan bukti keadaan yang bisa disaksikan. Di mana di antara umat ini ada yang (mati) sebelum mencapai umur 60 tahun. Ini termasuk dari rahmat Allah dan kasih sayang-Nya supaya umat ini tidak terlibat dengan kehidupan dunia kecuali sebentar. Karena umur, badan, dan rizki umat-umat terdahulu lebih besar sekian kali lipat dibandingkan umat ini.

Dahulu ada yang diberi umur hingga seribu tahun, panjang tubuhnya mencapai lebih dari 80 hasta atau kurang. Satu biji gandum besarnya seperti pinggang sapi. Satu delima diangkat oleh sepuluh orang. Mereka mengambil dari kehidupan dunia sesuai dengan jasad dan umur mereka. Namun mereka sombong dan berpaling dari Allah. Sehingga manusia pun terus mengalami penurunan bentuk fisik, rizki, dan ajal.

Sehingga menjadilah umat ini sebagai yang terakhir. Yang mengambil rizki sedikit dengan badan yang lemah dan pada masa yang pendek. Supaya mereka tidak menyombongkan diri. Ini termasuk dari kasih sayang Allah terhadap mereka. Demikian makna ucapan Al-Imam Ath-Thibi rahimahullah seperti dalam Faidhul Qadir Syarh Al-Jami’ Ash-Shaghir (2/15).

Wallahu a’lam.

KONSEP JARINGAN KOMPUTER


Sebuah jaringan komputer paling sedikit terdiri dari dua komputer yang saling terhubung dengan sebuah media sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berbagi resaource dan saling berkomunikasi. Pada umumnya sebuah network biasanya terdiri dari banyak komputer. definisi dari jaringan adalah Kumpulan komputer dan pheriperal (printer, ploter, scanner, modem dll) yg terhubung satu dengan lainnya melalui media komunikasi baik kabel atau tanpa kabel sehingga dapat berkomunikasi.

Jaringan komputer muncul dari adanya kebutuhan untuk berbagi data di antara para pengguna. Komputer memiliki kemampuan dalam memproduksi beberapa jenis informasi yang berupa data, spreadsheet atau grafik. Tanpa sebuah network, dokumen dapat dibagi kepada user lain dengan memberikan file dokumen yang disimpan ke disket. Isi diskte tersebut kemudian disalin ke harddisk kmputer lain. Ketika user lain melakukan perubahan terhadap data tersebut, hasil perubahan tidak dapat digabungkan. Skenario di atas lebih dikenal dengan dengan istilah stand alone. Antar PC belum saling terhubung dan belum dapat saling berkomunikasi resource



Komputer-komputer yang saling terhubung dan saling berbagi resource dikenal dengan istilah networking. Komputer-komputer yang termasuk ke dalam sebuah jaringan dapat saling berbagi resource berupa:• Pesan,
• Printer,
• Mesin Fax,
• Modem,
• Device-device lain.
Dalam jaringan komputer, komputer yang terhubung biasa disebut sebagai terminal atau host. Ada dua macam jenis terminal yaitu:


1. Server
Yaitu terminal induk di mana semua kontrol terhadap jaringan terpusat. Server berfungsi untuk melayani dan mengatur semua komputer yang terhubung ke jaringan, termasuk hubungan dengan perangkat tambahan. Bentuk pelayanan yang diberikan oleh server meliputi:
- Resource sharing, berupa penggunaan perangkat tambahan bersama-sama seperti perinter dan lain-lain
- Data sharing, berupa pengolahan sebuah data atau informasi secara bersama-sama
- Network Security,Mengatur sekuritas dalam jaringan
- Access Control Mengatur hak akses bagi pengguna
2.Client
Terminal yang disebut client atau workstation merupakan komputer di mana pengguna jaringan bekerja. Client juga bisa digunakan pengguna untuk mengakses komputer server dengan batasan tertentu yang di sebut hak akses.

PENGGUNA JARINGAN
Ada dua jenis pemakai jaringan komputer yang dikelompokan sesuai dengan tugas dan wewenangnya yaitu pengguna yang disebut administrator dan user

Administrator
Administrator adalah pengguna yang berhak mengoperasikan dan mengatur server. Administratorlah yang mengontrol hak akses bagi pengguna workstation agar tidak sembarangan memasuki wilayah server dan mengubah setting sehingga jaringan menjadi tidak stabil. Administrator juga bertanggung jawab terhadap sekuritas jaringan

User
User adalah pengguna jaringan yang hanya berhak mengoperasikan client. User dapat mengakses server dengan batasan tertentu yang di tetapkan oleh administrator. Misalnya administrasi tidak bisa mengakses informasi yang tersimpan pada client bagian personalia begitu juga sebaliknya.


JENIS-JENIS JARINGAN

Berdasarkan lokasi geografis dan ukurannya, jaringan terbagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya :

1. LAN (Local Area Network)
Merupakan sebuah kumpulan komputer yang terdapat pada sebuah lokasi dan saling terhubung yang jaraknya sampai ± 1 km. misalkan jaringan yang terdapat dalam sebuah gedung, yang digunakan untuk pemakaian resource sharing misalnya printer dan saling bertukan informasi.. Secara administrasi dapat dilakukan sendiri oleh seorang atau beberapa administrator ( orang yang bertugas dan bertanggun jawab memelihara jaringan agar tetap berjalan secara normal.

Keuntungan yang didapat dari LAN adalah:
- Akses data antar komputer lebih cepat dan mudah
- Proses back up data lebih cepat dan mudah
- Dapat menghubungkan manyak komputer sekaligus ke internet

WAN ( Wide Area Network)
Merupakan sistem jaringan yang saling terhubung dari beberapa LAN dan tidak tergantung pada sebuah lokasi, misalnya jaringan internet, secara administrasi jaringan WAN membutuhkan pihak ketiga (network Provider) untuk menyediakan media penghubung yang mampu menghubungkan jaringan yang berbeda lokasi


















TIPE JARINGAN BERDASARKAN FUNGSI

Setiap jaringan terdiri dari lebih dari satu komputer yang terkoneksi satu sama lain. Tip-tiap komputer tersebut dapat difungsikan sebagai server maupun workstation tergantung dari tipe jaringan yang akan dibangun . berikut ini adalah tipe jaringan yang di kategorikan berdasarkan fungsi dari komputer-komputer yang ada dalam jaringan tersebut Jaringan peer to peer

- Jaringan peer adalah jaringan yg tidak memiliki pengendalian terpusat.
- Pemakai langsung begitu saja berbagi pakai sumber dayanya selagi belum terpakai.
- Jaringan peer dikelompokkan dalam suatu
workgroups.
- Workgroups memiliki sedikit pengendalian keamanan.
- Jaringan ini tidak memiliki proses login.
- Sekali pemakai login dalam suatu peer maka dia bebas menggunakan sumber daya.

Keuntungan Jaringan Peer to peer
- Tidak ada investasi ekstra untuk pengadaan hardware dan software server.
- Mudah dalam melakukan setup jaringan.
- Tidak memerlukan administrator jaringan.
- Pemakai diberi hak untuk mengendalikan sumber daya.
Kerugian Jaringan Peer to peer
- Komputer memiliki beban tambahan karena berbagi pakai sumber daya.
- Tidak mampu menangani koneksi sebanyak server
- Tidak memiliki penyimpanan data terpusat sehingga Suatu saat sulit mencari data yg dibutuhkan.
- Masing – masing pemakai mensetup sendiri komputernya.
- Keamanannya lemah dan mudah ditembus



























Jaringan Client-Server
- Server menyediakan fasilitas pengamanan dan administrasi jaringan.
- Windows NT client – server mengorganisasikan jaringannya dalam suatu domain.
- Domain yaitu kumpulan client – server yg berbagi informasi utk tanggung jawab pengamanan.
- keamanan domain dan izin logon dikendalikan oleh server khusus yg disebut domain controller.
- Domain controler terdiri dari :
• Primary Domain Controller (PDC) yaitu domain controler utama yg bekerja untuk jaringan
• Back Up Domain Controller (SDC) yaitu domain controler cadangan yg digunakan pada saat jaringan sangat sibuk sehingga PDC tidak dapat melayani.
- Dengan adanya domain controller ini maka tidak ada seorangpun yg dapat mengakses komputer tanpa mendaftar terlebih dahulu.

• Keuntungan jaringan Client-server
- Sistem keamanan terpusat yg kuat sehingga menjamin keamanan sistem.
- Menyimpanan file secara terpusat sehingga, Memungkinkan pengguna bekerja menggunakan himpunan file yg sama.
- Mudah mem-backup data yg kritis.
- Menghindari kasus kehilangan file di peer.
- Menurunkan biaya pengadaan hardware dan software secara keseluruhan.
- Memungkinkan berbagi pakai peralatan yang mahal seperti printer laser.
- Bekerja lebih cepat daripada peer dalam membagi sumber daya jaringan.
- Memberi kebebasan pemakai untuk mengatur pembagian sumber daya.
- Mudah untuk mengatur pemakai dalam jumlah banyak

• Kerugian jaringan Client-server
- Biaya pengadaan server relatif mahal.
- Biaya lisensi sistem operasi jaringan relatif mahal.
- Membutuhkan administrator jaringan


SISTEM OPERASI JARINGAN


Sistem operasi adalah software yang berfungsi untuk mengatur semua proses dari sistem komputer. Semua program aplikasi dan paket operasi yang dibuat daengan bahasa tingkat tinggi tidak akan dapat dijalankan kalau tidak ada sistem operasi di dalam komputer. Sistem operasi di ibaratkan dengan otak yang mengatur semua sistem anggota tubuh manusia. Selain itu sistem operasi memberikan hardware resources dan memungkinkan interaksi pengguna dengan perangkat keras maupun peripheralnya. Ada banyak sistem opeasi yang sudah kita kenal dewasa ini seperti yang dirilis oleh Microsoft yaitu : MS-DOS dan MS windows.

Untuk MS.Windows yang dikenal sebagai sistem operasi jaringan (Network Operating System) Antara lain adalah:

Client-Server
- Microsoft Windows 2000 Server
- Microsoft Windows 2000 Advanced Server
- Microsoft Windows 2000 Datacenter server
- Microsoft Wiindows NT 4.0 Server
- Microsoft Windows NT 4.0 terminal Server
- Microsoft Windows 2003 Server

Untuk MS.Windows yang difungsikan sebagai Client dalam jaringan komputer antara lain adalah:

Client-Server
- Microsoft Windows 98
- Microsoft Windows Milenium Edition
- Microsoft Windows 2000 Profesional
- Microsoft Windows XP Home Edition
- Microsoft Windows XP Profesional

Selain yang dirilis oleh Microsoft , ada sistem operasi jaringan yang dikenal seperti Sco Unix, Novell Netware, FreeBSD, Linux, OS/2 Warp, dan JavaOS

Network Interface Card



Network Interface Card (NIC) berfungsi sebagai Interface Fisik atau penghubung antar komputer menggunakan kabel jaringan ke peralatan penghubung. Card dipasang pada slot tambahan yang terdapat di masing-masing komputer. Setelah card terpasang, pasangkan kabel jaringan ke port yang terdapat pada NIC agar komputer yang satu dengan yang lain dapat terhubung secara fisik.

Tugas dari NIC adalah :

- Mempersiapkan data dari komputer agar dapat dikirim lewat ke media penghubung.
- Mengirim data ke komputer lain, yang terhubung ke jaringan.
- Mengontrol aliran data antar komputer dan sistem perkabelan




Repeater

Repeater digunakan untuk memperkuat sinyal digital dengan transmisi metode baseband. Ketika repeater menerima sinyal, repeater akan memperkuat sinyal dan melewatkan sinyal tersebut ke segment berikutnya. Repeater bekerja di physical layer dari model referensi OSI. Dapat digunakan untuk menghubungkan antar segmen walaupun kedua segment yang hendak dihubungkan berbeda media asalkan memiliki metode akses yang sama.




HUB

Hub adalah peripheral jaringan sebagai pusat konsentrator dari kabel, yang digunakan untuk menghubungkan segmen kabel agar dapat menjangkau jarak yang relatif jauh. Hub berfungsi untuk mengatur komunikasi data antar server dengan client dan juga untuk memperkuat sinyal. Secara fisik, sebuah hub mempunyai beberapa lubang biasa disebut dengan port di bagian belakangnya, seperti tampak pada gambar. Jumlah port pada sebuah hub bermacam-macam ada hub yang memiliki jumlah port 8,16,32 dan seterusnya. Device ini biasanya digunakan pada topologi start.

Fungsi dan karakteristik dari hub antara lain adalah:

• Menyambung segmen kabel jaringan komputer.
• Meneruskan sinyal bit dari satu segmen ke segmen lainnya.
• Hanya memiliki satu domain collision
• Dapat disusun secara hirarkis menggunakan hub backbone sebagai pusatnya
• Hub Memiliki beberapa tipe yaitu,
– Hub pasif
– Hub aktif
– Hub Inteligent




SWITCH

Switch berfungsi menggabungkan beberapa segmen atau kelompok LAN. Switch bekerja di layer 2 pada model referensi OSI. Device ini memiliki kemampuan lebih dibanding dengan repeater atau hub. Tidak hanya menghubungkan antar jaringan LAN tetapi juga mampu mengatasi masalah Collision yang di hadapi oleh device hub atau repeater.




ACCES POINT

Acces point mempunyai fungsi yang sama seperti HUB hanya acces point digunakan untuk media penghubung yang menggunakan wirelles.





BRIDGE

Fungsi bridge meneruskan paket dari satu segmen LAN ke segmen lain tapi bridge lebih fleksibel dan lebih cerdas dibandingkan repeater. Format data yg digunakan adalah frame sebagaimana yg digunakan network interface Menggunakan CSMA/CD untuk mengakses suatu segment dan mengirim data.





ROUTER

Router bekerja di layer 3 (Network layer) dari model referensi OSI. Device ini lebih pintar dibanding dengan device lainnya. Tugas utama dari router adalah melewatkan data antar segment yang memiliki alamat network yang berbeda. Selain itu router juga memiliki kemampuan untuk mengelola colision domain seperti halnya device switch. Terdapat tambahan lagi, yakni dalam hal pengelolaan broadcast domain. Adapun yang dimaksud dengan broadcast domain adalah suatu kelompok jaringan komputer ketika terjadi pengiriman data yang dilkukan secara broadcast oleh sebuah komputer maka seluruh komputer yang terdapat dalam satu broadcast domain akan menerima dan memproses data tersebut hingga aplication layer.



MODEM

untuk dapat bisa terhubung dengan internet, suatu jaringan membutuhkan peripheral yang disebut dengan modem ( modulator de modulator). Modem adalah sebuah rangkaian elektronik yang berfungsi untuk mengubah sinyal digital menjadi analaog (modulasi), dan mengubah sinyal analog menjadi digital ( demodulasi), agar bisa ditransmisikan melalui saluran yang tersedia. Pada umumnya jalur transmisi mentransfer data dalam bentuk analog, sedangkan data yang dihasilkan oleh terminal sumber berbentuk digital. Data digital y ang sudah diubah menjadi analog oleh modem kemudian ditransmisikan lewat kabel dan diterima oleh modem kedua yang akan mengubah ke bentuk digital. Secara fisik perangkat modem debedakan menjadi dua, yaitu modem internal dan modem eksternal

1. Modem internal

Modem internal adalah modem dalam bentuk card yang dipasang pada salah satu slot ekspansi yang ada pada motherboard . Bentuknya seperti dibawah ini.



2. Modem Eksternal
Modem eksternal dipasang di pasang diluar perangkat komputer. Cara pemasangannya yaitu dengan menghubungkan pada salah satu port komunikasi yang ada pada komputer. Gambar modem eksternal bentuknya seperti dibawah ini

1. TUJUAN SUBNETING

Ada beberapa alas an mengeapa di dalam jaringan computer diperlukan subneting. Beberapa keuntungannya antara lain :

•Berkurangnya lalu-lintas jaringan (reduced network traffic)

Di dalama jaringan komputer pada umumnya sangat diperlukan lalu lintas yang stabil (sepi). Agar proses pengiriman paket dapat berjalan dengan cepat. Tanpa router yang handal, lalu lintas data dapat membuat jaringan sangat lambar, bahkan menjadi macet. Dengan router, semua lalu lintas akan tetap tinggal di network local, hanya paket yang ditujukan untuk network lain yang akan memlalui router. Karana router dapa menciptakan broadcast doamain, semakin kecil broadcast domain yang anda buat, semakin berkutan lalu lintas di segemen network tersebut

•Optimasi Unjuk kerja jaringan (Optimized network performance)

hal ini dapat ditimbulkan karena berkurangnya lalu lintas data dalam kinerja jaringan


• Penyederhanaan Pengelolaan (Simplifed managemen)

Akan menjadi lebih mudah untuk mengidentigikasi dan mengisolasi problem- problem di sebuah kumpulan network-network yang lebih kecil dan saling berhubungan dari pada sbuah network tunggal yang sangat besar.

•Membantu untuk pengembangan jaringan ke jarak geografis yang jauh
(Facilitated spanning of large geographical distances).

Karena link-link WAN jauh lebih lambat dan mahal daripada lin-lin LAN , sebuah network besar yang mencakup jaran yang jauh dapat menciptakan problem-problem yang telah disebutkan diatas. Menghubungkan banyak network yang lebih kecil akan membuat system menjadi lebih efesien

2. BAGAIMANA MEMBUAT SUBNET

Untuk membuat subnet-subnet, anda cukup mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat IP dan me-reserve atau menyimpannya untuk mendefinisikan alamat subnet. Ini berarti semakin sedikit jumlah bit untuk host. Jadi semakin banyak jumlah untuk subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan host-shot

3. CLASSLESS INTER-DOMAIN ROUTING (CIDR)

Istilah lain yang perlu dipahami dengan baik adalah CIDR. Pada dsarnya adalah metode yang digunakan ISP (Internet Service Providers) untuk mengalokasikan sejumlah alamat pada suatu perusahaan, kerumah seseoran pelanggan. ISP menyediakan alamat dalam ukuran blok (blok size).

Ketika kita menerima sebuah blok alamat dari perusahaan ISP, apa yang anda terima akan terlihat seperti : 192.168.10.32/28. notasi garis miring atau slash notation (/)

berarti berapa jumlah bit yang bernilai 1 ( pada contoh diatas adalah/28, berarti ada
28 bit bernilai 1). Dan maksimum slash notatation adalah /32 karena karena satu byte adalah 8 bit dan alamat ip terdapat 4 byte dalam sebuah alamat IP (4x8 = 32). Namun perlu kita ketahui dalam subnet terbesar yang tersedia tanpa melihat alamatnya nilai notasi tertinggi adalah /30, karana kita harus menyimpan paling tidak du buath bit sebagai bit dari host.




4. LANGKAH –LANGKAH MELAKUKAN SUBNETING

Berikut ini adalah langkah langkah untuk memulai melakukan subneting

•Berapakah jumlah subnet ?

2^x-2 = jumlah subnet. (dibaca: 2 pangkat x kurang 2), x adalah jumlah bit 1 di subnet mask. Contohnya 11000000, jumlah bit 1 = 2, maka jumlah subnet 22-2 = 2 subnet

• Berapakah jumlah host per subnet ?

2^y-2 = jumlah host per subnet. (dibaca 2 pangkat y kurang 2) y adalah jumlah bit di bagian host, atau bit 0. contohnya, di subnet mask 11000000, jumlah bit 0 = 6, maka jumlah host per subnet
26-2 = 62 host

•Apakah Subnet-subnet yang Valid

Untuk menentukan subnet-subnet yang valid caranya adalah 256 - subnet mask. subnet mask disini adalah block size yang dipergunakan atau bi langan dasar. Yang dipergunakan pada jumlah subnet contoh : 11000000 block size yang dipergunakan adalah sebanyak 2 bit, seluruhnya adalah 8 bit sedangkan yang bernilai 1 ada dua bit.

11000000 = 2^7 + 2^6 + 2^5 + 2^4 + 2^3 + 2^2 + 2^1 + 2^0
1 1 0 0 0 0 0 0

128 + 64 = 192

Jadi untuk mencari subnet – subnet yang valid adalah 256 – 192 = 64

Jadi 64 adalah block size dan subnet pertama, block berikutnya adalah base number atau block size ditambah dengan dirinya sendiri, atau 64 +64 = 128. (subnet ke 2) untuk subnet ke tiga 128 + 64 = 192 sampai dengan seterusnya .


•Apakah alamat broadcast setiap subnet ?

alamat broadcast adalah semua bit host dibuat menjadi 1 (on), yang mana perupakan nomor yang berada tepat sebelum subnet berikutnya. ccntoh : alamat broadcast dari subnet 64 adalah 127 dan alamat broadcast untuk subnet 128 adalah 191

•Apakah alamat host valid setiap subnet ?

Host yang valid adalah nomor nomor yang di antara subnet-subnet atau nomor setelelah subnet dan sebelum broadcast

Contoh:
kita akan melakukan subneting terhadap alamat network 192.168.10.0 dan subnet
mask 255.255.255.192

192.168.10.0 = alamat network
255.255.255.192 = subnet mask

alamat diatas dapat ditulis sama dengan 192.168.10.0/26 atau dapat juga ditulis dengan subnet 255.255.255.192 (/26)

subnet default class C = 255.255.255.0 atau /24 jika didalam bit dapat ditulis :
11111111.11111111.11111111.00000000.
8 8 8 8



Network = 24 Host = 8



artinya jika subnet mask 255.255.255.192. jika ditulis di dalam bit dapat ditulis :

11111111.11111111.11111111.1100000

8 8 8 2


Network = 26

6


host = 6

Jawab :

berapakah banyak subnet ?
karena 192. mempunyai 2 bit 1 atau 2 bit on (1100000000) dan semua maka jawabnya adalah 2^2-2=2 (dikurangi 2 untuk subnet dengan semua bit on dan semua bit off.

Berapakah banyak host per subnet ?
kita mempunyai 6 bit off (11000000) sehingga per samaannya menjadi 2^6-2=62 host

Apa saja subnet subnet yang valid ?
256-192 = 64. yang adalah subnet pertama dan base number atau block size kita.
Terus tambahkan blocksize sampai mencapai angka subnet m ask 64+64 = 128.
128+64=192

Jadi subnet –subnet yang valid adalah:

Subnet (langkah pertama) 64 128
Host pertama (langkah terakhir) 65 129
Host host terakhir 65 129
Alamat broadcast (langkah kedua 27 191